23/06/15

Adolf Hitler, Pemimpin Otokratis

Kejam, bengis, NAZI, ungkapan-ungkapan menggambarkan seorang Adolf Hitler. Seorang pria yang lahir pada tanggal 20 April 1889 di Gasthof zum Pommer, Austria. Hitler merupakan seorang laki-laki yang mempun yai kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni di dunia militer. Di usia 25 tahun, ia telah bergabung dengan resimen Bavaria. Pada tashun 1914 ia dua kali mendapat bintang jasa Iron Cross baik kelas II maupun kelas I yang jarang diterima oleh seorang dengan pangkat prajurit (Gefreiter).
Tidak bisa dipungkiri bahwa Hitler merupakan orang yang ditakuti karena kekejamannya yang tidak bisa ditolerir, lebih dari 20 juta nyawa hilang akibat kebrutalan Hitler pada Holocaus. Pada Tahun 1919 Hitler bergabung dengan partai pekerja jerman, seorang Hitler menyimpan kebencian kepada kelompok Komunis dan Yahudi, dia menyadari akan bakat alamnya itu dan menyalurkan kebencian dan kemarahan atas berakhirnya perang dengan cara berpidato yang berapi- api dan membuat banyak orang semakin yakin dan simpati terhadap pidato yang disampaikan Hitler. hun 1921 Hitler menjadi pemimpin partai pekerja jerman yang kecil nama partai diubah menjadi Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (Partai Pekerja Nasional Sosialis) yang  didisingkat NAZI. Kemampuan Hitler dalam memimpin, kecerdasan dan kecakapannya berbicara  membuat Hitler dijadikan Pemimpin NAZI pada tahun 1921. Dengan cara Hitler berpidato disampaikan dengan nada tanpa kompromi bahwa Versailles adalah kejahatan dan kelompok yahudi ada dibelakangnya. Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit.
Hitler pemimpin yang otokratis dan diktator. Hitler merupakan tipe pemimpin yang kharismatik. Pidato dan orasi-nya bisa mempengaruhi orang lain untuk mengikuti jejaknya. Hitler tidak pernah kehilangan dukungan dan rasa simpatik dari anak buahnya dan pengikutnya. Hitler sangat menjanga hubungan dengan para bawahannya. Hitler adalah seorang pemimpin yang pantang menyerah dan tidak akan mundur sedikitpun sebelum keinginannya tercapai. Hitler menganut gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang diantara mereke tetap ada seorang yang paling berkuasa.

Tidak ada komentar: